Friday 23 August 2013

SEJARAH KM ITB


20 Januari 1996

Mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) menggelegarkan kembali deklarasi Keluarga Mahasiswa ITB (KM-ITB) sebagai wadah formal aktivitas kemahasiswaan ITB. Akan tetapi belum sampai deklarasi ini membangunkan mahasiswa ITB, aral penghalang menghadang langkah.
Kongres mahasiswa sebagai perwujudan kedaulatan mahasiswa dapat dibentuk tetapi tidak memiliki energi cukup besar untuk menahan hempasan badai dari birokrat kampus. Kabinet sebagai elemen penggerak aktivitas tidak mampu dibentuk. Sementara itu berbagai kasus muncul di kampus dan menjerat langkah pembangunan KM-ITB. Masalah-masalah serius ini mengancam kelangsungan hidup KM-ITB dan memberangus langkah-langkah strategis yang telah direncanakan.

April

Para ketua lembaga mahasiswa bersedia duduk bersama dengan birokrat kampus di gedung BPI untuk membicarakan organisasi kemahasiswaan yang ideal bagi ITB.
Beredar selebaran dari PR III ITB tentang perlunya kehadiran Senat Mahasiswa Perguruan Tinggi (SMPT) di ITB. Pada awalnya hal ini disikapi dingin oleh mahasiswa. Tetapi karena adanya tekanan pada himpunan/unit dan atas pertimbangan strategi untuk memperoleh legalitas KM-ITB, maka para ketua lembaga mahasiswa bersedia duduk bersama dengan birokrat kampus di gedung BPI untuk membicarakan organisasi kemahasiswaan yang ideal bagi ITB.
Proses dialektika di BPI berlangsung panjang selama satu bulan penuh, hingga akhirnya lahir konsep BPI. Konsep BPI berisi rumusan dasar organisasi kemahasiswaan yang lebih memprioritaskan aspek pemenuhan kebutuhan mahasiswa. Dengan dasar pikiran seperti itu, maka kelengkapan organisasi yang dibentuk dalam konsep BPI hanya merupakan lembaga pelaksana di tingkatnya masing-masing. Tetapi konsep ini belum pula dapat direalisasikan, karena tim perumus mengalami deadlock ketika membicarakan strategi implementasi. Strategi itu terhambat oleh aturan birokrasi yaitu PP 30 dan SK Mendikbud No. 0457 yang secara tegas mengharuskan nama organisasi di tingkat perguruan tinggi adalah Senat Mahasiswa Perguruan Tinggi (SMPT).
Konsep BPI terhenti, diskursus tentang organisasi kemahasiswaan terpusat sementara berhenti juga. Lalu, terjadi pergantian jabatan PR III ITB. PR III ITB yang baru melakukan manuver dengan memerintahkan setiap lembaga kemahasiswaan yang ada di ITB melakukan registrasi. Tujuan dari registrasi ini untuk mengidentifikasi lembaga yang terdaftar dan yang liar. Budaya baru ini disikapi secara beragam oleh para ketua lembaga, ada yang mendaftar dan ada pula yang menolak. Lembaga yang tidak melakukan registrasi diancam akan dicabut fasilitasnya. Selanjutnya ketua lembaga yang mengikuti registrasi diundang PR III untuk mengadakan pertemuan tindak lanjut bagi rumusan BPI di gedung TVST. Di sini, dihasilkan sebuah konsep yang secara ide lebih banyak mengacu pada rumusan yang dihasilkan di BPI, selanjutnya rumusan ini dikenal sebagai konsep TVST. Tapi akhirnya konsep ini pun tidak betul-betul dapat direalisasikan, sehingga hanya menambah tebal tumpukan kertas konsep organisasi kemahasiswaan.

Juni 1998

FKHJ berinisiatif membentuk tim dengan maksud untuk mengimplementasikan konsep-konsep yang telah ada, mensintesa konsep yang benar-benar dinilai baik, ideal untuk mahasiswa ITB, dan realistis. Konsep ini yang sekarang akan direkomendasikan kepada seluruh mahasiswa ITB.
Didasari oleh kebutuhan akan organisasi kemahasiswaan terpusat yang semakin mendesak, dan dengan dilatarbelakangi oleh semangat reformasi di segala bidang, pada awal Juni 1998 FKHJ berinisiatif membentuk tim dengan maksud untuk mengimplementasikan konsep-konsep yang telah ada. Tim ini disebut Tim Implementasi Lembaga Terpusat. Tim ini mengkaji ulang kelebihan dan kelemahan ketiga konsep KM-ITB, BPI, dan TVST yang telah lebih dulu lahir. Dari dasar kajian ini selanjutnya tim mensintesa konsep yang benar-benar dinilai baik, ideal untuk mahasiswa ITB, dan realistis.  Sekarang, konsep ini yang akan direkomendasikan kepada seluruh mahasiswa ITB, dibahas dalam Musyawarah Kerja Mahasiswa ITB, dan untuk betul-betul direalisasikan, bukan lagi hanya sekedar menambah tingginya tumpukan konsep di dunia mahasiswa ITB. Dari titik inilah cita-cita besar kemahasiswaan itu akan terengkuh.

Kelompok (jkt) 48 OSKM ITB'13 #untukIndonesia

No comments:

Post a Comment