Setiap
manusia pasti memiliki pertanyaan seputar jati dirinya, pertanyaan itu berupa:
- Dari mana dia berasal?
- Untuk apa dia ada di bumi?
- Dan akan kemana setelah dia mati
nanti?
Banyak
teori yang mencoba menjelaskan jawaban dari pertanyaan itu, namun hal yang
pasti dan harus kita percayai adalah kita manusia diciptakan oleh Allah SWT.
Tidak ada satu makhluk pun yang ada tanpa kehendak dari-Nya. Manusia diciptakan
oleh Allah dan diutus menjadi khalifah di bumi, manusia menjadi wakil Allah
untuk mengurusi bumi. Dan kemana manusia setelah dia mati, tentu saja sebagai
seorang muslim kita percaya bahwa kita memiliki kehidupan setelah kematian. Dan
kita akan mempertanggungjawabkan semua perbuatan kita di dunia. Oleh sebab itu,
dalam setiap perbuatan manusia, manusia perlu untuk merenungkannya terlebih
dahulu.
Pola Pikir K3 (Kritis,
Kreatif, dan Konstruktif)
Masalah
adalah suatu hal yang lazim ditemui manusia. Masalah memang dapat memberatkan
manusia namun hal itulah yang justru membuat manusia belajar akan arti
kehidupan. Masalah ada untuk diatasi, namun kebanyakan manusia justru membuat
suatu masalah atau fenomena menjadi lebih rumit dan kompleks. Untuk itulah kita
perlu mengenal suatu pola pemikiran yang baik dalam mengatasi suatu masalah.
Pola
pikir K3 adalah suatu pola pikir yang dapat membantu manusia menyelesaikan
masalah. Pola pikir K3 terdiri atas pola pikir kritis, pola pikir Kreatif, dan
pola pikir konstruktif.
Pola pikir Kritis,
artinya ketika seorang manusia menemukan suatu masalah atau fenomena, dia tidak
lantas menerima hal tersebut. Tetapi dia cenderung untuk menganalisis masalah
atau fenomena tersebut dengan pemikiran yang tajam.
Pola pikir Kreatif,
artinya memiliki daya cipta untuk membuat sesuatu yang baru. Jadi, setelah
seorang manusia mendapati sebuah masalah dan mengkritisinya, dia lantas
memikirkan jalan keluar atau pemecahan masalah dengan hal-hal yang yang berbeda
dari sebelumnya, atau memberikan modifikasi terhadap pemecahan masalah yang
sudah ada, sehingga menjadi lebih baik.
Pola Pikir Konstruktif,
artinya membangun sesuatu atau solusi yang telah terpikirkan sebelumnya.
Sehingga apa yang telah dia pikirkan sebelumnya tidak hilang begitu saja dan
menjadi suatu hal yang sia-sia.
Dengan
adanya pola pikir K3 ini, manusia terutama mahasiswa diharapkan mampu untuk
menyelesaikan masalah secara efektif, yang nantinya akan berguna untuk
membangun Bangsa Indonesia ke arah yang lebih baik.
Kolaborasi
Kolaborasi
adalah suatu kerja sama untuk mencapai suatu tujuan bersama. Dalam melakukan
kolaborasi ada beberapa tahap, yaitu:
- Team building
- Sejarah pergerakan, pergerakan ini
ada dua macam, yaitu pergerakan vertical dan pergerakan horizontal. Pergerakan
vertical dilakukan dengan mengadakan kolaborasi dengan pihak-pihak yang berada
di atas kita, seperti pemerintah. Sedangkan pergerakan horizontal seperti yang
dilakukan antar mahasiswa kemarin dalam formasi #untukIndonesia.
-
Manajemen konflik
Manajemen
konflik ini ada 2 macam, yang pertama yaitu manajemen konflik organisasi, yang
terdiri atas:
1. Bargaining approach, biasanya
dilakukan karena sumber daya manusia yang sedikit sehingga tidak ada atasan dan
bawahan.
2. Bureucratic approach, adanya
hirearki atau atasan dan bawahan.
3. System approach, berupa eliminasi dan penyaringan.
Sedangkan manajemen konflik personal terdiri atas:
1. Win win solution, tidak ada yang
dirugikan dalam pemecahan masalah ini, dan biasanya dilakukan dengan cara
musyawarah.
2. Win lose solution, ada yang untung
dan ada yang rugi dan dilakukan dengan cara kompetisi.
3.
Lose lose solution, dalam hal ini
tidak ada pemecahan masalah namun keduanya tidak juga dirugikan.
Cinta Tanah Air
Ada
4 aspek, yaitu:
- Identitas bangsa, yaitu yang menjadi
ciri khas dari Bangsa Indonesia dalam hal ini berupa lambang negara, Sang Merah
Putih, Pancasila dll.
- Wujud cinta tanah air
- Realitas bangsa, dalam hal ini kita
tidak boleh hanya mencintai kelebihan dari bangsa kita tetapi juga kita harus
mencintai kekurangannya.
- Visi kebangsaan, yaitu tujuan untuk
membangun bangsa.
Visi
Kebangsaan saya adalah membangun infrastruktur
negeri ini, memeratakan infrastruktur di daerah terutama di daerah tertinggal,
sehingga tidak ada lagi yang datang ke kota besar untuk mengadu nasib di sana
karena pemerataan infrastruktur di daerah cukup mendukung mereka untuk mencari
nafkah di daerah mereka sendiri.
Urgensi Kemahasiswaan
Dikenal dengan istilah POPOPE, yaitu
POsisi, POtensi, dan PEran
Posisi masyarakat ada 3, yaitu
ekonomi, politik, dan sipil. Sedangkan posisi mahasiswa adalah masyarakat sipil
terpelajar dan mahasiswa menjadi persilangan antara posisi masyarakat tersebut.
Potemsi mahasiswa ada berbagai
macam, di antaranya kritis, kreatif dan konstruktif, multidisiplin ilmu,
semangat dll.
Peran mahasiswa ada 3 macam, yaitu:
- Agent of change (agen perubahan)
- Iron stock (masih dapat ditempa
dengan ilmu yang bermanfaat)
- Guardian of value (penjaga nilai
luhur masyarakat)
Irma Yanti Sepnadi
16613372
FTSL
No comments:
Post a Comment