Sunday 25 August 2013

Resume OSKM ITB 2013

Visi Ketuhanan

Dalam hidup, kita harus mempunyai visi dalam hidup ini. Visi tersebut haruslah berlandaskan ketuhanan agar visi yang kita buat itu dapat berjalan dengan baik dan tidak melenceng dari ajaran-ajaran agama kita sendiri.

Pola Pikir K3      
Masalah adalah hal yang sudah biasa terjadi di kalangan masyarakat. Baik itu masalah yang kecil maupun yang besar. Tetapi, apakah masalah itu dapat diselesaikan dengan mudah? Beberapa orang pasti menyebutkan kalau menyelesaikan masalah itu tak semudah membalikkan telapak tangan.
       
Apakah ada cara yang efektif dan efisien untuk menyelesaikan masalah itu? Pasti ada. Dengan Pola Pikir K3, kita dapat menyelesaikan masalah tersebut dengan cara yang efektif dan efisien. Jadi, apakah K3 itu?
       
K3 adalah singkatan dari Kritis, Kreatif, dan Konstruktif. Tiga hal ini sangat berhubungan erat dalam proses penyelesaian masalah yang terjadi disekitar kita.
1.                   KRITIS. Kritis artinya adalah bersifat lekas tidak percaya, yaitu tidak langsung menerima begitu saja kenyataan atau hal-hal yang terjadi di sekitarnya. Kita harus berusaha menemukan celah kesalahan yang ada dalam permasalahan tersebut dari segala sisi yang dapat kita pertanyakan dari suatu hal tersebut. Dengan pemikiran yang kritis itulah kita dapat mencari kejanggalan dari segala sisi untuk mendapatkan solusi dari suatu masalah tersebut.
2.                   KREATIF. Kreatif artinya adalah memiliki daya cipta untuk menciptakan sesuatu yang baru, atau mempunyai pemikiran yang lain daripada yang lain. Dan ketika seseorang sudah mendapatkan kejanggalan dari kejaidan tersebut, maka kita harus berpikir kreatif untuk mencari jalan keluar yang baru, berbeda, dan tidak biasa. Dengan pemikiran yang kreatif, kita dapat mencari solusi yang telah kita amati secara kritis dari permasalahan tersebut dengan cara yang berbeda, yang tentunya tidak melenceng jauh dari cara-cara yang sudah biasa dilakukan oleh orang-orang.
3.                   KONSTRUKTIF. Konstruktif artinya adalah membina, memperbaiki, atau membangun. Dengan kata lain yaitu pikiran yang bersifat membangun dan bersifat positif. Pemikiran yang konstruktif membuat seseorang yang tadinya sudah mendapatkan solusi tersebut tidak hanya omong kosong belaka, melainkan dengan memperbaiki masalah tersebut dengan membangun solusi kita tersebut demi kebaikan diri kita maupun masyarakat yang mengalami masalah tersebut. Dengan pemikiran yang konstruktif, kita dapat membangun solusi tersebut dan menyelesaikan masalah dengan efektif dan efisien, yang pastinya realistis dan masuk akal.
Jadi, dengan adanya Pola Pikir K3 tersebut, kita harus berpikir secara kritis dengan mencari dimana kejanggalan atau kesalahan yang ada dalam masalah tersebut dari segala sisi, jangan langsung menerima kenyataan dari masalah tersebut. Lalu, kita harus berpikir kreatif agar kita dapat mencari solusi yang pastinya dengan cara yang baru, berbeda, dan tidak biasa dari biasanya. Dan yang terakhir kita harus berpikir konstruktif agar solusi yang kita dapatkan tadi tidak hanya menjadi omongan, melainkan membangun dan merealisasikannya sehingga masalah yang kita dapatkan tersebut dapat diselesaikan dengan cara yang efektif dan efisien.

Kolaborasi

Kolaborasi adalah kerjasama untuk mencapai tujuan bersama. Kolaborasi ini sebenarnya sudah kita lakukan dalam pembuatan kata #untukindonesia di lapangan Saraga.

Dalam berkolaborasi, kita harus melakukan tiga tahap, yaitu :

  • Team building
  • Sejarah pergerakan
  • Manajemen konflik
    •  Manajemen konflik dalam organisasi
      •  Bargaining approach (terjadi karena kekurangan sumber daya manusia, sehingga tidak dapat membuat suatu hierarki dan semuanya mempunyai kedudukan yang sama).
      • Bureaucratic approach (terdapat hierarki, yaitu adanya atasan dan juga bawahan).
      • System approach (terjadinya eliminasi atau penyaringan tujuan-tujuan yang tidak searah ataupun terdapat banyak perbedaan dari yang lain).
    • Manajemen konflik personal
      •  Win win solution (cara yang paling efektif, sebab seluruh pihak mendapatkan keuntungan yang sama).
      • Win lose solution (cara ini mengusung sebuah kompetisi, yaitu satu pihak mendapat keuntungan, sedangkan pihak lainnya mendapat kerugian).
      •   Lose lose solution (kedua pihak tidak menyelesaikan masalah, malah lari dari masalah itu).
Cinta Tanah Air

Terdapat empat aspek untuk bisa mencintai tanah air, yaitu :
  1. Identitas bangsa (bendera merah putih, garuda, pancasila, UUD 1945, Bahasa Indonesia)
  2.  Wujud cinta tanah air
  3.  Realitas bangsa
  4. Visi kebangsaan
Dalam mencintai tanah air, kita harus mengenali identitas bangsa kita dulu. Setelah itu, kita harus dapat mewujudkan cinta terhadap tanah air itu, kita harus memikirkan bagaimana cara mewujudkannya. Lalu, setelah kita mewujudkan cinta kita terhadap tanah air, kita harus mengetahui realitas bangsa kita. Negara kita pasti mempunyai kelebihan dan kekurangannya. Kita harus mencintai kekurangan negara Indonesia juga, tidak hanya kelebihannya. Selain itu, kita juga bisa terdorong untuk memperbaiki kekurangan negara kita tersebut agar menjadi lebih baik.

Urgensi Kemahasiswaan

Sebagai mahasiswa, kita mempunyai POPOPE, yaitu posisi, potensi, dan peran kita masing-masing.

Di masyarakat, terdapat tiga posisi masyarakat, yaitu masyarakat ekonomi, masyarakat politik, dan masyarakat sipil. Dari tiga posisi tersebut, posisi mahasiswa di dalam masyarakat adalah seorang masyarakat sipil terpelajar.

Banyak potensi mahasiswa yang terdapat pada diri mereka, lebih kurang yaitu idealis, kritis, kreatif, bersemangat, multidisiplin ilmu, dll.

Peran mahasiswa ada tiga, yaitu :
  1. Agent of change : mahasiswa dapat menjadi agen perubahan yang dapat menyejahterakan masyarakat dan negara.
  2. Iron stock : mahasiswa masih bisa ditempa, maksudnya mahasiswa masih bisa diberi ilmu-ilmu yang banyak dan masih dapat memperbaiki keburukan-keburukannya.
  3. Guardian of value : mahasiswa dapat menjaga nilai-nilai luhur yang ada dalam dirinya dan masyarakat.


Tridharma Perguruan Tinggi :
  • Pendidikan dan pengajaran
  • Penelitian dan pengembangan
  • Pengabdian masyarakat


Keluarga Mahasiswa ITB (KM-ITB)

KM ITB mempunyai enam badan kelengkapan, yaitu :
  • Kongres (legislatif)
  • Kabinet (eksekutif)
  • Tim Beasiswa
  •  Majelis Wali Amanat Wakil Mahasiswa (MWA-WM)
  • Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ, ada 29 himpunan)
  • Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM, ada 80 unit)


M. Rigel Ashshiddiqi Ali
16313143
FITB

No comments:

Post a Comment